Kamis, 22 November 2018

Ciri Pohon Bidara

Widara ziziphus mauritiana atau bidara adalah semacam pohon kecil dengan penghasil buah yang tumbuh diwilayah kering. Maka bidara arab daunnya punya karakter berbeda saat pohon di waktu kecil dan saat pohon sudah besar berbuah.

Batang bidara arab ranting cabang membentuk sudut 450 sehingga menjulang ke atas.

Ciri pohon bidara. Daun pohon bidara berbentuk lingkaran atau elips berwarna hijau dengan permukaan mengkilap. Pohon bidara cukup mudah ditemukan karena bisa subur di semua wilayah. Jadi ciri pohon bidara adalah batangnya banyak duri bahkan stiap ruas tangkainya ada durinya yang dikatan orang badwi sebagai tanaman pengganggu.

Jika dilihat dari dekat tekstur daun halus dan mengkilap dengan tulang daun sejajar. Semua bagian kayu pohon ini bisa bercabang dan terdapat banyak duri. Di syurga nanti durinya dihilangkan diganti dengan buah.

Ciri ciri pohon bidara pohon bidara berjenis perdu atau pohon kecil biasanya tumbuh bengkok batang besarnya tinggi hingga 15 m dan panjang batang hingga 40 cm cabang cabang menyebar dan acap menjuntai dengan ranting ranting tumbuh simpang siur dan berambut pendek daunnya dan selalu menggugurkan daunnya. Sifat khas pahit mendinginkan melancarkan peredaran darah rnembersihkan darah dan beracun. Ciri ciri dan bentuk pohon dan daun bidara penyakit medis yang dapat diobati.

Daun ciri daun pohon bidara ialah berwarna hijau berbentuk bulat namun ada juga yang lonjong. Pohon bidara termasuk pohon yang berkategori kelas semak sehingga ciri cirinya pun seperti semak belukar dengan kecepatan tumbuh yang besar. Pohon ini bercabang dan banyak durinya.

Pohon bidara memiliki ciri ciri seperti semak belukar dan kecepatan tubuhnya cepat. Dalam ceramah ini juga beliau menganjurkan untuk menanam pohon bidara di setiap rumah. Ciri ciri daun bidara.

Ciri Pohon Bidara Kebun Bidara

Jual Pohon Bidara Harga Murah

Bibit Bidara Arab Paket 3 Bibit Bibit Tanaman Berkebun Hobi





share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Dini Kusnanda, Published at 17.19 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar